Jumat, 24 Juli 2009

Bibble Camp Pelka remaja Wilayah III Resort SITIM

19 Juli 2009

Pelka remaja wilayah III resort Sitim mengikuti kegiatan bibble camp yang diselenggarakan oleh komisi pelka remaja wilayah III. Ketika diliput oleh tim redaksi buletin corong mimbar GMIST, Panitia penyelenggara yang diwakili oleh Grace Lanoh menyatakan bahwa even ini dilakukan sebagai media training center untuk mengisi hari-hari libur. Alasan lain yaitu ada banyak kegiatan gereja yang jarang menjadi objek adalah pelka remaja, misalkan Fesitival Pesparawi atau pun kalau ada kegiatan anak-anak sekolah minggu imbuh nona calon vikaris. Dengan demikian komisi pelka remaja rayon III memfasilitasi kegiatan ini sebagai kegiatan penting untuk melatih, membimbing, menuntun dan mengarahkan para remaja dengan berbagai ilmu. Result hoppe dari even ini adalah para remaja GMIST menjadi remaja yang kreatif dan inovatif. Bibble Camp yang diselenggrakan selama 2 hari di kantor Resort Siau Timur ini boleh dikata cukup sederhana, namun berkualitas dan berbobot input teachingnya bagi para remaja. Tampil sebagai pembicara tentang Kesehatan dan Lingkungan hidup adalah Dra. Kalebos-Budiman, Pdt.Dalenoh, S.Th (Ketua Resort) dengan materi PA, Pdt. A. Makasar dengan cerita rakyat tentang Lokong Banua, yang membuat peserta menggelitik karena ketika ditanya siapa yang tahu dengan Lokong Banua, secara spontan semua peserta menjawab Lokong Banua adalah kapal fery yang dibeli oleh Pemda untuk kepentingan akses transportasi Siau-Bitung....Wah...kalau setiap hari libur diisi dengan acara seperti ini..tentunya kedepan generasi kita "para remaja kristen" akan menjadi generasi ilmuwan yang takut akan Tuhan..jadi berilmu dan beriman..(salam).

Lokong Banua hadir pada pembukaan festival Mebawalase


Lokong Banua menjadi bintang tamu Festival mebawalase
di Resort Siau Timur (Ulu Siau)
Dalam rangka HUT Pelka Laki-Laki
Sinode GMIST 2009



Raja Sangihe “Lokong Banua” + 1615 mempunyai wilayah kekuasaan cukup Luas mulai dari kepulauan Sangihe-Talaud, bahkan sampai ke wilayah Manado khususnya di Manado Tua. Semasa Portugis, oleh karena kepentingan politik dan juga keamanan serta menyelamatkan kerajaannya, mau tidak mau, Lokong Banua harus menerima Baptisan di pulau Manado Tua dengan sebuah nama Baptis “Jeronimo”, saat itulah semua warganya ikut mengkonversi agama mereka menjadi Kristen tanpa terlebih dahulu menerima pengajaran ‘katekisasi (Doa Bapa Kami, menghafal Pengakuan Iman Rasuli). Rupa-rupanya ole-ole yang diberikan kepada para jemaat yang hadir memeriahkan festival dalam ibadah pembukaan yaitu makna simbolis dibalik pemberian nama melalui ritus sembilu “pemotongan pusa” dalam tradisi adat Sangihe. Cerita tentang rompong “tempat anak di rahu’ dipangang, juga menjadi cerita yang mengantar jemaat untuk menyelami kearifan budaya lokal “Sangihe” dalam memahami makna nilai moral-etik, dibalik semua sistem adat dan budaya. Aplikasi reflektif dari cerita rakyat yang mengandung makna historis dijelaskan oleh Pdt.A.Makasar bahwa setiap orang kristen atau orang percaya mempunyai predikat nama yaitu ekklesia yang tidak menunjuk kepada gedung gereja yang mewah, megah dan indah, tetapi secara implisit memunculkan makna simbolis sebagai orang-orang yang telah dipanggil keluar dari kegelapan menuju pada terang. Renungan ini sangat tepat dengan sebuah harapan melalui siraman wejangan hikmat oleh Ketua Pelka laki-laki Pnt.J.E.Gaghana, SE, ME dalam sambutan dan juga oleh Bapak Bupati Drs. Winsulangi Salindeho, dimana pelka laki-laki GMIST harus menunjungan image baru, citra baru dan ini menjadi era kebangkitan baru bagi pelka laki-laki GMIST untuk secara sinergi, secara bersama-sama dalam satu semangat pelayanan membangun GMIST melalui kegiatan pelka laki-laki yang terarah tertuju pada konsep pemuliaan kepada Yesus Kristus selaku Kepala Gereja.

Pada festival lomba mebawalase yang keluar sebagai juara adalah :
Juara Seri B :
1. Eben Haezer Manganitu
2. Betel Kalemba
3. Darokaweng (Tabukan Selatan)
Juara Seri A :
1. Putra Galangan
2. Lenganeng
3. Paghulu

Sukses dan selamat buat group yang berhasil menjadi pemenang serta panitia lokal selaku tuan rumah dan buat PAN penyelenggara kegiatan lomba Mebawalase…pekerjaan pelayanan kalian terus tercatat di dalam buku kitab kehidupan….dan ada saatnya semua hal yang dikerjakan untuk memuliakan Kristus akan dihitung dengan memakai quickly account……lanjutkan…..

Rabu, 22 Juli 2009

KM PRIMA JAYA MENGANTAR ROMBONGAN PELKA LAKI-LAKI GMIST KE ULU SIAU

Kamis 16 Juli 2009, group masamper berangkat dari Tahuna dengan menggunakan Kapal Motor Prima Jaya tepat pada pukul 15.30 Wita. Jumlah peserta sudah termasuk dengan suporter (penonton) + 400 orang. Dalam ketakutan dan kekhwatiran ada beberapa group masamper mengeluh dengan kapal yang akan dipakai untuk mengangkut mereka. Namun lewat semangat serta tanggung jawab pelayanan yang ditunjukkan oleh Pnt. J.E. Gaghana, SE,ME (Ketua Pelka Laki-laki Sinode GMIST, red : Wakil Bupati Kepulauan Sangihe) bersama dengan iman dari Pdt. A. Makasar,M.Th (Ketua I Sinode GMIST) yang naik ke kapal, maka menepislah semua ketakutan, kekhwatiran dari para peserta group masamper yang akan berangkat ke Ulu Siau. Sauh pun di angkat, kapal pun berlayar dengan pelan menuju pelabuhan Ulu Siau ditengah badai dan gelombang. Begitulah pengalaman para peserta group Mebawalase, Pnt. J.E. Gaghana telah menunjukkan ketegaran dan keteguhan iman serta karakter tipe pemimpin yang ideal serta visioner dan misioner. Kalau tipe pemimpin kristen seperti ini maka segala kegiatan gereja tidak ada yang terhambat. Dalam senda gurau dengan Pdt. A. Makasar, M.Th, Pnt. J.E.Gaghana mengatakan torang dua mau jadi tumbal dalam pelayaran ini, saat itulah suasana mengelitik pun terlepas mewarnai dan menghilangkan rasa takut terhadap cuaca yang kurang bersahabat bagi pelayaran. Kapal tiba di Ulu Siau pukul + 21.30 Wita, para pemimpin regu langsung melakukan chek and rechek terhadap para peserta beserta seluruh suporter. Panitia menjemput peserta dan terus mengantarkan ke penginapan sesuai dengan pembagian yang telah diatur. Kalau Tuhan Yesus menjadi Sang Hatohema Sejati, maka pelayaran dalam badai pun akan tetap tidak mengkwahtirkan, tapi justru mendewasakan dan memperkaya iman dalam kembara pelayanan. Titanic yang dibuat oleh sang arsitek dengan begitu bangga optimis bahwa kapal yang sangat besar tersebut tidak akan tenggelam namun, pada akhirnya karam ketika menabrak bongkahan es. Prima jaya yang ditakuti karena bobot yang kecil serta cuaca buruk ternyata memberikan pelayanan yang benar-benar prima, karena dipegang oleh Sang Hatohema, cuaca buruk, kapal kecil siapa takut ? Hal ini menjadi sebuah makna hidup bagi setiap orang percaya bahwa, apa pun yang kita lakukan jika itu dilakukan untuk memuji Tuhan maka Tuhan lah yang akan menuntun dan menyelesaikan perkara kita. Beda dengan pretisius dari sang arsitek kapal Titanic yang dibuat untuk kebanggaan manusia, pada akhirnya kuasa Tuhan menundukkan dan menaklukkan kesombongan manusia.

Ketua Pelka Laki-laki GMIST bersama rombongan Masamper Group

Kamis, 16 Juli 2009

MOU LAI-MANADO DAN GMIST


Alkitab bahasa Sangihe diluncurkan


LAI cabang Manado dipercayakan untuk melakukan kontrak kerja sama antara GMIST dengan LAI dalam rangka distribusi Alkitab Berbahasa Daerah Sangihe. Dengan ditandatanganinya kontrak kerja sama, maka Alkitab berbahasa Daerah didistribusikan kepada jemaat-jemaat yang tersebar di kepulauan Sangihe. Pendeta P. Madonsa,S.Teol (Sekum) dan Ketua Umum Sinode GMIST Pdt.W.B.Salindeho menerima tamu diruang kerja dihadiri disaksikan oleh Ketua I, Bendahara, dan dari Media "Buletin Corong Mimbar" hadir, Vik.Herman Ginzel.M.Th

Selasa, 14 Juli 2009

Boplang ditancap, Menandai Pembagunan Kantor Sinode GMIST dipacu


Selasa, 14 Juli 2009

Tim konsultan dan Tim Teknis Perencanaan pembangunan Kantor Sinode GMIST bersama Crew pada Selasa sore sekitar jam 16.30 tiba dilokasi pembangunan Kantor Sinode GMIST. Pada Saat yang tidak diduga, Pimpinan Redaksi Buletin Corong Mimbar GMIST mampir ke Kantor Sinode dalam tujuan perjalanan melihat-lihat rumah Dinas PARPEM GMIST, ternyata ada staf teknis dan ahli yang dipimpin langsung oleh Danny O. Balanehu, ST dan Sam. Y Londo, ST sementara membersihkan rumput liar yang telah tumbuh disekitar halaman kantor Sinode....tiang pengukur untuk pemasangan Boplang (bahasa arsitek) sementara diperagakanoleh seorang teknis lapangan. Tanpa menunggu lama, saya langsung mengambil kamera digital untuk mengabadikan gambar tim konsultan dan teknis lapalangan yang sementara bekerja pada sore itu. Ketika dimintai informasi mengenai apa maksud dan tujuan kedatangan mereka, sekaligus kegiatan pemasangan boplang, Bapak Sam dan Danny mengatakan bahwa mereka mendapat perintah langsung dari Ketua Panitia Pembangunan kantor Sinode GMIST (red.Pdt.Ny.M.Salindeho-Lintang,S.Th)dalam keseharian sebagai first lady Kab.Sangihe, tokoh gereja yang melayani jemaat serta masyarakat dengan satu keyakinan untuk memuliakan nama Tuhan Yesus dan juga sebagai anggota dewan Propinsi dari Kab. Sangihe terpilih saat ini.
Pembicaraan pun menjadi lebih menarik, karena menurut pak Danny dan Sam, ini merupakan tahap pengerjaan awal, dimana selesai pemasangan boplang, Panitia bersama tim konsultan dan teknis perencanaan pembangunan akan mengadakan rapat koordinasi untuk membicarakan semua hal secara konprehensif. Wah...sebuah berita yang begitu menyenangkan ketika sampai ke telinga saya sebagai pimpinan redakis buletin corong mimbar GMIST. ternyata harapan para pendeta GMIST dan semua warga jemaat GMIST telah terjawab sudah ketika kegiatan awal penancapan boplang terlihat...ini berarti akan menimbulkan sugestis bagi jemaat untuk secara berpartisipatif dengan daya dan dana secara sinergi memberikan yang terbaik untuk penyelesaian kantor sinode. karena kalau kantor ini dapat secepatnya dibangun, berarti GMIST akan maju satu langkah dengan model rental office yang permanent dan representatif untuk efektivitas dan profesional kerja dengan mengedepankan sistem manajemen kerja yang berkualitas agar GMIST akan menjadi gereja yang benar-benar melayani untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus.
Ternyata apa yang

Perjamuan dan Pelantikan Panitia pesparawi Pelka Laki-laki Sinode GMIST 2009


Minggu, 12 Juli 2009

Minggu, 12 Juli 2009

Jemaat Petra Manganitu mendapat kepercayaan penuh dari Pengurus Pelka Laki-laki/Panitia HUT pelka Laki-Laki Sinode GMIST 2009 untuk menjadi Tuan dan Nyonya Rumah penyelenggara lomba paduan suara pelka laki-laki tingkat Sinode GMIST. Kepercayaan tersebut terlegitimasi melalui pelantikan Panitia pada ibadah Minggu Pagi di Gedung Ibadah Jemaat Petra Manganitu yang merupakan icon sejarah GMIST melalui penginjil tukang E.T. Steler di Manganitu. Ketua Pelka Laki-laki Sinode GMIST Pnt.J.E.Gaghana,SE.ME hadir dalam ibadah minggu pagi sekaligus melantik dan membawakan sambutan. Hal yang paling berkesan dalam acara pelantikan tersebut adalah diwarnai oleh ibadah baptisan anak dan perjamuan kudus serta puji-pujian dari para anggota jemaat yang berhari ulang tahun yang telah diprogramkan oleh BPH dan BPL.
Pnt.J.E.Gaghana,SE.ME mendapat kehormatan dalam perjamuan yang dilaksanakan saat itu. Dimana ditempatkan dimeja simbol perjamuan yang diatur dalam arsitek Salib lambang penderitaan dan kemenangan.
Pdt. J.Kalibato-Kakoti,M.Th selaku ketua jemaat petra Manganitu memimpin ibadah perjamuan. Anggur dan Roti sebagai simbol darah dan tubuh Kristus pun di tumpahkan ke cawan dan dipecahkan (roti) diberikan secara simbolis kepada orang nomor dua di Kep.Sangihe dan First Man of Pelka laki-laki GMIST. Bapak Pnt.J.E.Gaghana. Selesai Pdt, mengucapkan kata-kata janji dan tanda dari meminum anggur dan memakan roti, maka para jemaat pun langsung menikmati anggur dan roti perjamuan..dengan tenang sambil menjaga kekudusan ibadah perjamuan kudus. Ibadah Jamuan ini juga diikuti oleh para Panitia Inti HUT Pelka Laki-Laki Tingkat Sinode GMIST (Drs.N.Bawengen,MBA:Ketua Panitia; Drs.D. Pangadaheng (Sekretaris), Bpk.J.Tilaar, SE,ME, Pnt. Ny.J. Sentinuwo-Tambaru, Pnt.J.Sabari, S.Pd). Pada pelantikan panitia kali ini memang suasana terasa lain karena diwarnai dengan ibadah perjamuan kudus. Panitia yang baru dilantik mendapat kekuatan dan semangat baru karena Roh kudus telah hinggap dalam kehidupan pribadi mereka. kini mereka bukan lagi berbeda tapi satu dalam satu tujuan dengan pendekatan yang berbeda untuk mensukseskan kegiatan pesta paduan suara pelka laki-laki Sinode GMIST....