Tagulandang, 24 Mei 2009
Kerinduan jemaat Haasi Mboko "Jemaat GMIST Puncak Berkat Hindang Bulaeng" untuk ditunggalkan menjadi jemaat baru yang dimekarkan dari jemaat Efrata Haasi akhirnya terwujud juga, Minggu 24 Mei 2009, Pdt.A.Makasar,M.Th (selaku ketua I)GMIST dipercayakan untuk meresmikan melalui pengguntingan pita gedung gereja yang baru dan sementara dalam proses penyelesaian pembangunan. Melalui surat keputusan penunggalan yang dikeluarkan oleh BPL Sinode GMIST, maka secara sah jemaat puncak Berkat Hindang Bulaeng pun diresmikan. Ibadah peresmian dilangsungkan pada pukul 09.00 wita. Hadir pada acara peresmian penunggalan adalah unsur tripika Kec. Tagulandang yang dibawa oleh bapak Camat Tagulandang, Bpk. G.P.Bawole,SIP. SK penunggalan dibaca oleh Sekretaris Resort Tagulandang Pdt. J.D.Break,S.Th. Sambutan dari pemerintah disampaikan oleh Bapak Camat Tagulandang dari pihak gereja oleh Pdt.A.Makasar,M.Th. Dalam sambutan yang disampaikan, camat Tagulandang mengingatkan kalau ada jemaat-jemaat (anggota) jemaat yang ingin membangun gereja atau membentuk jemaat sendiri berpisah dari jemaat induk, maka hal itu harus didasarkan atas konsep penatalayanan bukan karena keinginan diri sendiri yang dipicu oleh ketidakpuasan karena tidak dipilih atau diangkat menjadi ketua jemaat. Pada intinya pemekaran itu perlu untuk membantu akses pelayanan tapi bukan jabatan yang menjadi tujuan dari tujuan pemekaran atau penunggalan. Dengan tegas bapak Camat mengatakan kalau ada yang seperti itu dirinya tidak akan menyetujui sehingga segala administrasi untuk keperluan pembangunan dan lain-lain tidak akan dikeluarkan. Bapak camat memuji semangat membangun dari jemaat Haasi-Mboko kerena terbilang sebagai jemaat yang kecil hanya 2 kelompok, 45 KK dengan jumlah Majelis sebanyak 13 orang namun tokh boleh membangun melalui kerjasama yang baik untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan pribadi. ini harus menjadi model bagi jemaat-jemaat lain yang ingin membangun.
Pdt.A.Makasar,M.Th yang dipercayakan oleh Sinode untuk meresmikan penunggalan jemaat Haasi-Mboko Puncak Berkat Hindang Bulaeng, menyampaikan sambutan dengan membawa cerita tentang filosofi budaya Sangihe dalam bingkai berteologi secara kontekstual yaitu mengenai praktek sembilu. Sembilu adalah sebuah konsep mengenai identitas diri dan jati diri. ini mempunyai arti yang penting bagi nama yang diberikan kepada jemaat yang baru ini, yaitu Puncak Berkat Hindang Bulaeng, semoga apa yang diharapkan dibalik nama tersebut benar-benar dapat diaktualisasikan melalui semangat pelayanan membangun jemaat dalam tiga tugas panggilan gereja bersekutu, bersaksi dan melakukan pelayanan diakonia dalam bingkai ibadah yang memuji Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar