Rabu, 22 Juli 2009

KM PRIMA JAYA MENGANTAR ROMBONGAN PELKA LAKI-LAKI GMIST KE ULU SIAU

Kamis 16 Juli 2009, group masamper berangkat dari Tahuna dengan menggunakan Kapal Motor Prima Jaya tepat pada pukul 15.30 Wita. Jumlah peserta sudah termasuk dengan suporter (penonton) + 400 orang. Dalam ketakutan dan kekhwatiran ada beberapa group masamper mengeluh dengan kapal yang akan dipakai untuk mengangkut mereka. Namun lewat semangat serta tanggung jawab pelayanan yang ditunjukkan oleh Pnt. J.E. Gaghana, SE,ME (Ketua Pelka Laki-laki Sinode GMIST, red : Wakil Bupati Kepulauan Sangihe) bersama dengan iman dari Pdt. A. Makasar,M.Th (Ketua I Sinode GMIST) yang naik ke kapal, maka menepislah semua ketakutan, kekhwatiran dari para peserta group masamper yang akan berangkat ke Ulu Siau. Sauh pun di angkat, kapal pun berlayar dengan pelan menuju pelabuhan Ulu Siau ditengah badai dan gelombang. Begitulah pengalaman para peserta group Mebawalase, Pnt. J.E. Gaghana telah menunjukkan ketegaran dan keteguhan iman serta karakter tipe pemimpin yang ideal serta visioner dan misioner. Kalau tipe pemimpin kristen seperti ini maka segala kegiatan gereja tidak ada yang terhambat. Dalam senda gurau dengan Pdt. A. Makasar, M.Th, Pnt. J.E.Gaghana mengatakan torang dua mau jadi tumbal dalam pelayaran ini, saat itulah suasana mengelitik pun terlepas mewarnai dan menghilangkan rasa takut terhadap cuaca yang kurang bersahabat bagi pelayaran. Kapal tiba di Ulu Siau pukul + 21.30 Wita, para pemimpin regu langsung melakukan chek and rechek terhadap para peserta beserta seluruh suporter. Panitia menjemput peserta dan terus mengantarkan ke penginapan sesuai dengan pembagian yang telah diatur. Kalau Tuhan Yesus menjadi Sang Hatohema Sejati, maka pelayaran dalam badai pun akan tetap tidak mengkwahtirkan, tapi justru mendewasakan dan memperkaya iman dalam kembara pelayanan. Titanic yang dibuat oleh sang arsitek dengan begitu bangga optimis bahwa kapal yang sangat besar tersebut tidak akan tenggelam namun, pada akhirnya karam ketika menabrak bongkahan es. Prima jaya yang ditakuti karena bobot yang kecil serta cuaca buruk ternyata memberikan pelayanan yang benar-benar prima, karena dipegang oleh Sang Hatohema, cuaca buruk, kapal kecil siapa takut ? Hal ini menjadi sebuah makna hidup bagi setiap orang percaya bahwa, apa pun yang kita lakukan jika itu dilakukan untuk memuji Tuhan maka Tuhan lah yang akan menuntun dan menyelesaikan perkara kita. Beda dengan pretisius dari sang arsitek kapal Titanic yang dibuat untuk kebanggaan manusia, pada akhirnya kuasa Tuhan menundukkan dan menaklukkan kesombongan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar