Jumat, 24 April 2009

Pemulihan dalam bingkai Penginjilan


Nast Bacaan :Kisah Para Rasul Psl.1 : ayat 6-8
Pemulihan dalam bingkai Penginjilan
Oleh : Vik.Pdt.Herman Ginzel,M.Th

Tunas-tunas Injil telah tumbuh di tanah Sangihe melalui benih yang ditabur oleh badan pekabaran Injil NZG (Nederland Zendeling Gereformed) khususnya Badan Zendeling tukang yang difasilitasi oleh Pemerintah Belanda untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan pelayanan (memelihara iman) di Sangihe. E.T. Steler adalah seorang duta Injil Yesus Kristus yang diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus ditugaskan untuk melayani di Sangihe. Lewat semangat pelayanan pekabaran Injil yang dimotoris olehnya maka penduduk/masyarakat Sangihe telah menerima Injil melalui tanda Baptisan Kudus, menghafal doa Bapa kami, pengakuan Iman Rasuli dan lagu-lagu rohani (tahlil) dan diikuti pula dengan pendanpingan-pendampingan yang dalam bahasa kaum Klerus dipakai istilah katekisasi. Cukuplah dengan hal-hal di atas yang boleh dikatakan sangat sederhana namun mempunyai makna dan arti yang begitu dalam bagi pekerjaan pelebaran/perluasan Injil sehingga kita sudah boleh mempunyai Sinode sendiri yaitu sinode GMIST. Lebih penting dari hal itu, adalah kita telah mengenal bahkan telah menerima Yesus Kristus sebagai Sang Penyelamat. Ini merupakan sebuah prestasi penginjilan yang patut dihormati, diteladani dan dibanggakan.
Apa yang dilakukan oleh Steler dan murid-murid-nya pada masa lampau harus dilihat dalam refleksi iman melalui karya teologi dr. Lukas pada nats bacaan kita yang menekankan dua aspek penting yaitu internal dan eksternal. Aspek internal adalah murid-murid meminta dari Yesus supaya dapat memulihkan kerajaan Israel (murid-murid Yesus termasuk dalam kelompok gerakan mesianis yang mengharapkan kerajaan Israel dapat dipulihkan dan kembali memiliki zaman keemasan pada masa pemerintahan raja Daud). Pada sisi eksternal Yesus menjanjikan akan memberikan kuasa kepada mereka melalui tanda Roh Kudus dan para murid Yesus akan menjadi saksi sampai ke ujung dunia yang menggambarkan tapal batas tugas missioner untuk menghadirkan Misio Dei. Ujung Dunia menunjukkan wilayah pelayanan yang luas, untuk itu semua orang yang terlibat dalam pekerjaan sebagai saksi harus diberi kuasa melalui tanda turunnya Roh Kudus pada orang tersebut.

Jemaat Tuhan !
Mengapa sampai Yesus tidak langsung memulihkan kerajaan bagi Israel saat itu ? Tetapi justru Yesus menjanjikan kuasa melalui tanda Roh Kudus ? Jawabnya, Yesus bukan seorang tokoh eksklusifisme yang saat ini menjadi ciri identitas gaya hidup kekristenan dan agama-agama lain di abad ini (modern). Yesus adalah tokoh populis-inklusiv : terbuka untuk menghadirkan kerajaan Allah secara terbuka pula kepada semua orang. Kerajaan Allah yang dirindukan Yesus adalah kerajaan yang harus hadir dalam sebuah semangat penginjilan untuk memulihkan semua aspek kehidupan “ekonomi, politik, social dan budaya dan jauh menembusi batas-batas suku, ras dan agama yang terkurung dalam sektarianisme-primodial. Kerajaan Isarel yang dirindukan oleh murid-murid Yesus kini telah bersemi di Tanah Sangihe melalui E.T. Steler, ia diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus, kuasa eksorsis dan kuasa dunamis yang mampu menciptakan transformasi pada bidang keagamaan, bidang pertanian/perkebunan, teknologi pertukangan, teknologi kelautan tradisional yang ramah lingkungan dan transformasi dalam dunia pendidikan untuk memajukan anak Sangihe. Menghayati dan merefleksikan HUT 62 dan HPI 152 GMIST – 2009, maka sebagai orang percaya kita harus mengundang Roh Kudus hadir dalam hati kita masing-masing, agar kita tidak melalukan apa yang kita mau tapi melakukan apa yang Allah mau untuk memulihkan semua keadaan bagi perwujudan kerajaanNya melalui gerakan penginjilan yang terorientasi pada pembebasan umat Tuhan. Amin.

1 komentar:

  1. Maaf,....Penginjilan di Sangihe bukan disiarkan oleh NZG, tapi langsung Oleh Badan penginjilan Zendeling Werklaiden atau sendeling tukang. Pengorganisasiannya dari Belanda tetapi yang dikirim adalah pemuda2 dari jerman.

    BalasHapus